Merdeka

Tak cukup lagi dua pekan Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke - 72 tahun akan dirayakan. Peristiwa yang sangat bersejarah itu dirayakan setiap tahun dengan aneka macam kegiatan.

Tujuannya tak lain untuk mengenang jasa - jasa Para Pejuang Kemerdekaan RI. Bahwa Para Pejuang itu berusaha sekuat tenaga dengan darah, air mata dan nyawa rela dikorbankan hanya untuk satu kata "Merdeka".

Merdeka dalam arti melepaskan diri dari belenggu Penjajah yang kejam, merampok kekayaan alam dan menyiksa rakyat. Penjajah yang biadab itu hidup berleha - leha dan menjadikan rakyat sebagai budak.

Kelakuan Para Penjajah yang tak manusiawi itu membuat tokoh - tokoh perjuangan marah dan melawan. Slogan "Merdeka atau Mati". Dua kata itu adalah pilihan dalam perjuangannya.

Para Pejuang  mengibarkan bendera perang untuk mengusir Penjajah dari tanah air tercinta ini. Segala kekuatan dikerahkan untuk sebuah cita - cita mulia yang disebut kemerdekaan. Mulai dari tenaga, pikiran, harta, keluarga dan nyawa menjadi taruhannya. Mereka berjuang dengan ikhlas tanpa mengharap pamrih. Hanya satu harapannya negeri ini harus hidup merdeka dari kaum penjajah.

Tepatnya 17 Agustus 1945 kemerdekaan itu diperoleh dengan ditandai pembacaan naskah proklamasi oleh Soekarno - Hatta. Hari itu, negeri ini telah bebas dari cengkeraman penjajah yang sudah berlangsung ratusan tahun menghisap darah rakyat dan kekayaan alam kita.

72 tahun kita merdeka. Tapi pelanjut dan pengisi kemerdekaan bangsa tercinta ini seperti melecehkan cita - cita Para Pejuang. Sungguh ironis menyaksikan kondisi sekarang. Alih - alih memakmurkan rakyat, justru menjadi pelaku skandal yang merugikan rakyat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini