Untaian Kata di Ujung Ramadhan

Ramadhan dalam hitungan hari akan pergi. Pergi dengan meninggalkan kenangan. Kenangan itu tersimpan apik di relung jiwa.Selama sebulan ia memberi banyak hikmah. Ia mengajarkan sesuatu langsung menyentuh kalbu dan menuntun logika. Penyampaiannya bukan lewat lisan bukan pula lewat tulisan. Dengan ikhlas menjalani kegiatan sucinya. Yang membuka mata hati untuk kembali ke fitrah selaku insan sejati pengemban amanah Ilahi sebagai khalifah.

Kehadirannya memberi banyak berkah. Menghapus dosa, menurunkan rahmat dan membujuk insan jalin silahturahim. Menyucikan jiwa dan membersihkan harta hingga mengemas hamba seperti bayi yang datang dimuka bumi dari alam surga. Begitu mulia tugas Ramadhan sehingga kita sulit berkata kata untuk mengucap terima kasih dan membalas jasanya.

Lalu kita terdiam dan merenung dan tak sadar ingat akan keagungan Allah yang Maha Rahman dan Rahim. Hanya kata syukur tanpa batas yang terlontar di bibir. Itulah kuasa Tuhan yang kadang kita ingat dan kadang pula kita lupa sehingga kita lalai akan perintahNya. Makanya tak heran ada yang menyadari manusia disebut durhaka karena perangainya yang berlebihan. Ego yang tiada tara hingga hampir lupa masih ada yang lebih kuasa.

Ramadhan datang memberi peringatan dengan ayat suci. Untuk menegur hamba yang khilaf dan meneguhkan hati orang beriman. Ia berpesan hidup di dunia hanya sementara dan kehidupan akhirat yang abadi. Supaya manusia terbersit mengucap taubat untuk tidak mengulang kembali perbuatan salah dan dosa. Lalu tahu bahwa yang namanya hidup pasti mati. Besok, lusa atau entah kapan ?

Terima kasih wahai Ramadhan. Hadirmu begitu berharga bagi kami manusia. Saat mendengar kedatanganmu kami mengucap selamat datang wahai bulan suci. Kami merelakan apapun yang kami miliki untuk buat acara penyambutanmu. Seraya meminta doa kepada Maha Pemberi agar memberi sesuatu yang bernilai, untuk bekal kami sepeninggalmu.

Sudah berhari hari bersama kami. Mengajari kami untuk menahan diri, membentuk jiwa dan mental yang tangguh. Tidak tergiur akan rayuan sang musuh bebuyutan kami.

Kini

Komentar

Postingan populer dari blog ini